9 Februari 2016

Fungsi dan Gangguan Rongga Hidung Pada Manusia

Hidung merupakan alat indra pada manusia, untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai hidung maka pembahasan kali ini akan membahas tentang fungsi rongga hidung, gangguan pada hidung dan pilek.

Hidung

Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.

Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.

Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan meransang rambut rambut halus pada sel pembau.

Fungsi dan Gangguan Rongga Hidung Pada Manusia
Gambar: Hidung

Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.

Gangguan Pada Hidung

Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau.

Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulubulunya supaya penciuman kita tidak terganggu.

Fungsi Hidung

Hidung memiliki dua fungsi utama. Yang pertama adalah penciuman – indera penciuman.Namun, fungsi kedua adalah kepentingan utama untuk diskusi ini – filtrasi, pemanasan dan humidifikasi udara yang dihirup.

Untuk menyelesaikan tugas kedua, rongga hidung berisi kumpulan berbelit-belit dari lorong-lorong yang disebut turbinat di dinding lateral setiap rongga hidung   (lihat cross-sectional CT scan turbinates ke kanan).

Turbinates ini mengganggu aliran udara ke dalam rongga hidung, memaksa melalui bagian sempit yang ditutupi dengan lembab mukosa pernapasan hidung.

Total luas permukaan yang tersedia di mukosa hidung diperkirakan sekitar 180 cm2, dimana 10 cm2 adalah mukosa penciuman dan 170 cm2 adalah mukosa pernapasan kaya vascularized.