Penerbangan Angkasa Luar
Pernahkah kamu sakit kemudian dibawa ke dokter? Untuk mengetahui penyakit seorang pasien, banyak hal dilakukan dokter, antara lain mengamati pasien, menanyai berbagai hal, memeriksa dengan tangannya, dan lebih teliti lagi memeriksa dengan suatu alat yang disebut stetoskop. Mengapa dokter membutuhkan stetoskop untuk memeriksa pasiennya?
Jika kamu ingin mengenal sesuatu dengan rinci dan lengkap kamu harus menggunakan semua inderamu untuk menyelidikinya.
Jika indera sudah tak mampu lagi karena kemampuan dan kepekaannya memang terbatas, maka kamu harus menggunakan teknologi untuk membantunya, seperti yang dilakukan dokter dengan menggunakan stetoskop.
Bagaimana jika kamu ingin menyelidiki sesuatu, tetapi kamu tidak mungkin hadir di tempat yang akan kamu selidiki? Kamu harus “memindahkan” inderamu ke sana, dan itulah yang terjadi saat ilmuwan menyelidiki ruang angkasa.
Satelit ditempatkan di orbit tertentu sehingga dapat mencatat bahkan merekam gambar, kemudian dikirimkan ke bumi untuk dianalisis.
Di bawah ini kamu akan mendiskusikan berbagai manfaat satelit dan memikirkan serta memodelkan secara sederhana bagaimana satelit di tempatkan pada orbit tertentu?
1. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit atau bergerak mengitari benda langit yang lebih besar.Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam, misalnya bulan dan satelit buatan, misalnya Sputnik 1 (milik Uni Soviet) atau Palapa (milik Indonesia).
Satelit banyak membantu memberikan informasi tentang bulan, bumi, dan benda-benda langit lain kepada kita.
Satelit juga menjadikan sistem komunikasi menjadi lebih baik. Satelit membantu ahli lingkungan mempelajari polusi, ahli geologi menemukan sumur minyak, dan ahli pertanian mengamati perkembangan tanaman.
Satelit komunikasi membantu mentransmisikan (memancarkan) siaran radio dan televisi ke seluruh dunia. Satelit astronomi memberikan informasi ruang angkasa yang jauh lebih akurat dan lengkap dibandingkankan sumber informasi di bumi.
2. Satelit Palapa
Satelit Palapa termasuk satelit komunikasi. Satelit ini pertama kali diluncurkan tahun 1976 dengan nomor seri Palapa A-1 dan perkiraan usianya 7 tahun. Dengan satelit Palapa transmisi siaran televisi menjadi semakin luas. Mengapa?Siaran televisi yang dipancarkan oleh transmiter (pemancar) pusat di Jakarta, ditangkap oleh stasiun relay yang ada di daerah (antara lain Yogyakarta, Surabaya, dan Maluku). Selanjutnya, stasiun relay memancarkan kembali siaran tersebut dan diterima oleh antena (alat penerima) televisi di rumah-rumah.
Bayangkan, bagaimana jika tidak ada satelit Palapa? Sampai saat ini Indonesia telah meluncurkan 10 seri satelit Palapa, namun ada satu satelit yang gagal mengorbit, yaitu Palapa B-2. Palapa B-2 ini digantikan dengan Palapa B-2P.
3. Roket dan pesawat ulang alik
Untuk menempatkan satelit pada orbitnya, digunakan roket atau pesawat ulang alik. Satelit akan dibawa hingga ketinggian tertentu kemudian dilepaskan.Satelit akan mengorbit dengan kecepatan tertentu, tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan bumi. Meskipun fungsinya hampir sama, pesawat ulang alik berbeda dengan roket.
Pesawat ulang alik dapat kembali ke bumi setelah menjalankan tugasnya. Roket hanya berfungsi sekali dalam peluncuran satelit.
Gambar: Pesawat Columbia |
Karena pesawat ulang alik dapat kembali ke bumi, selain digunakan sebagai peluncur satelit, juga dapat digunakan untuk mengantarkan astronot atau bahan-bahan lain ke dan dari ruang angkasa.