7 Januari 2016

Pengertian Surfaktan dan Kandungan Bahan Aditif pada Produk Pembersih serta Tahapan Pembersihan Pakaian dengan Deterjen

Berikut ini merupakan pembahasan tentang bahan kimia pembersih yang meliputi proses pembersihan, pengertian surfaktan, Tahapan pembersihan pakaian kotor dengan sabun dan detergen, Bahan Aditif pada Produk Pembersih.

Proses Pembersihan

Baik sabun maupun detergen dapat berfungsi sebagai pembersih lemak dan kotoran lainnya karena sebagian komponennya berfungsi sebagai surfaktan.
Surfaktan adalah struktur molekul yang berfungsi menghubungkan antara air dengan partikel-partikel kotoran sehingga memudahkan air dalam menghilangkan kotoran dari serat kain. 
Molekul tersebut dapat bertindak demikian karena bentuknya berupa rantai panjang yang salah satu ujungnya bersifat hidrofilik (mengikat air) dan ujung satunya lagi bersifat hidrofobik (mengikat partikel yang tidak terlarut di dalam air).

Di dalam air, sabun berfungsi untuk meningkatkan daya pembasah (wetting ability) pada air. Hal ini akan memudahkan air dalam membersihkan dan melarutkan kotoran-kotoran yang menempel.

Tahapan pembersihan pakaian kotor dengan sabun dan detergen adalah sebagai berikut.
Pengertian Surfaktan dan Kandungan Bahan Aditif pada Produk Pembersih serta Tahapan Pembersihan Pakaian dengan Deterjen
Tabel: Proses Pembersihan Pakaian Kotor dengan Deterjen

Untuk menambahkan aroma yang segar dan harum, biasanya dalam sabun atau detergen ditambahkan pengharum. Pada sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, dan pembersih lantai atau toilet, aroma pengharum yang sering digunakan adalah aroma bunga dan buah-buahan.

Selain itu, juga ditambahkan bahan-bahan lain sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaan bahan pembersih tersebut. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai bahan aditif.

Berikut ini beberapa bahan aditif pada produk pembersih.
Bahan Tambahan
Keterangan
Penguat pada cairan pencuci piring
Bahan ini berfungsi untuk mengefektifkan fungsi bahan aktif (surfaktan) pada produk pembersih. Biasanya berupa campuran antara LABS (linear alkil benzen sulfonat), larutan soda api, dan air yang disebut larutan atinsoft.
Bahan pengental
Garam dapur atau natrium klorida (NaCl) yang ditambahkan ke dalam campuran beberapa produk pembersih berperan untuk mengatur kekentalan.
Pengawet produk
Beberapa jenis bahan pengawet yang sering dipakai adalah natrium salisilat, natrium benzoat, formaldehid, dan EDTA (Etilen Diamin Tera Asetat). Bahan ini dipakai untuk menjaga produk dari serangan jamur atau mikroorganisme lain.
Pelembut pakaian (softener)
Bahan utama cairan pelembut pakaian adalah distearil dimetil amonium klorida. Bahan utama ini dijumpai di pasaran dengan nama dagang, antara lain: Quartamin D86P, Bratasoft, dan Accosoft.
Penguat pada detergen (builder)
Bahan ini berfungsi meningkatkan efisiensi surfaktan. Builder digunakan untuk melunakkan air sadah sehingga bahan aktif (surfaktan) dapat berfungsi lebih baik. Selain itu, builder juga membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik. Contoh builder adalah natrium karbonat, natrium sitrat, senyawa kompleks fosfat, natrium silikat atau zeolit.
Parfum dan pewarna
Pemilihan parfum dan pewarna yang tepat akan sangat berarti bagi produk yang akan dipasarkan karena bau harum dan warna khas akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Medium (pelarut)
Air digunakan sebagai pelarut produk pembersih yang berbasis cair (liquid based) seperti sampo. Untuk menjaga kestabilan produk, air yang ideal digunakan adalah air yang sudah mengalami deionisasi (dihilangkan ion-ion yang terkandung di dalamnya).
Vitamin, protein, dan mineral pada sampo
Vitamin, protein, dan mineral yang dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan terbukti mampu merawat dan menambah kesuburan serta keindahan rambut. Misalnya, kandungan mineral pada merang yang dibakar, protein pada kuning telur, beta karoten dalam wortel, kandungan zat aktif polisakarida dalam lidah buaya, atau vitamin E dan B dalam kacang hijau, semuanya bermanfaat bagi kesuburan dan keindahan rambut.
Penguat pada pembersih kaca
Metanol (CH3OH) dan isopropil alkohol adalah senyawa golongan alkohol yang biasanya berfungsi sebagai penguat pada pembersih kaca.
Anti-redeposisi pada detergen
Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut zat anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa.
Pemanis pada pasta gigi
Sakarin biasanya digunakan sebagai pemberi rasa manis pada pasta gigi.

Tabel: Daftar Bahan Aditif pada Produk Pembersih