24 Agustus 2016

Macam-macam Jenis Klasifikasi (Pengelompokan) Makhluk Hidup beserta Contohnya

Berikut adalah pembahasan yang masih terkait dengan klasifikasi makhluk hidup yang meliputi macam macam klasifikasi, jenis jenis klasifikasi, macam macam klasifikasi makhluk hidup, jenis jenis klasifikasi makhluk hidup, sistem klasifikasi makhluk hidup, pengelompokan makhluk hidup.

Macam-macam klasifikasi

Klasifikasi makhluk hidup bermanfaat untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang beraneka ragam. Hewan atau tumbuhan yang masih dekat hubungan kekerabatannya mempunyai banyak persamaan ciri morfologi.

Ada beberapa macam sistem klasifikasi, di antaranya sistem klasifikasi alami, sistem klasifikasi buatan dan sistem klasifikasi filogenik.

1. Sistem klasifikasi alami

Sistem Klasifikasi Alami adalah merupakan suatu cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaaan ciri morfologi yang dimiliki. 
Pengamatan dilakukan menggunakan mata telanjang dengan mengamati bentuk luar tubuh suatu makhluk hidup, antara lain warna, ukuran tubuh, tinggi/pendek, bentuk daun, bentuk paruh, bentuk kaki dan bentuk batang.

Penganut sistem ini adalah Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles seorang ahli filsafat Yunani yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jumlah kotiledon, ada tidaknya mahkota bunga, dan letak bakal buah.

Selain beliau, Theophrastus (370-285 SM) yang disebut Bapak Botani dengan karyanya berjudul “History of Plants” yang berisi pembagian dunia tumbuhan menjadi empat kelompok, antara lain:
  1. Pohon: tumbuhan yang memiliki batang berkayu, misalnya pohon mangga dan pohon jeruk.
  2. Semak/Perdu: tumbuhan berkayu, memiliki banyak ranting dan bercabang pendek, misalnya tanaman pagar atau teh-tehan.
  3. Setengah Semak/Setengah Perdu: tumbuhan berbatang rendah dengan percabangan banyak dan mudah patah, misalnya tanaman cabai dan tanaman melati.
  4. Herba/Terna: tanaman yang memiliki batang berair atau berbatang lunak, misalnya tanaman bayam, kangkung atau sawi.

Kelebihan sistem ini ialah identifikasi yang mudah. Pengelompokan makhluk hidup yang kurang dikenal masih mungkin dilakukan dalam sistem klasifikasi ini. Sistem ini juga relatif lebih stabil karena tidak akan berubah oleh perubahan perkembangan pengetahuan.

2. Sistem klasifikasi buatan

Sistem klasifikasi buatan (artifisial) adalah pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan atas adanya beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan hubungan kekerabatan. 
Misalnya kupukupu dan kelelawar merupakan satu kelompok karena keduanya dapat terbang. Penganut sistem klasifikasi ini adalah John Ray (1627-1705), seorang naturalis Inggris yang menuangkan pendapatnya dalam “Historia Plantarum”, berisi 1800 jenis tumbuhan yang menggunakan ciri bunga, batang dan akarnya.

Klasifikasi ini kurang teratur dan tidak disertai dengan tata nama. Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan. Dengan demikian, dasar yang digunakan untuk pengelompokan antar orang yang berbeda akan berbeda pula.

3. Sistem klasifikasi filogenik

Klasifikasi Filogenik adalah pengelompokan makhluk hidup yang berdasarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson (kelompok). 
Charles Robert Darwin (1859) dalam bukunya “ On the Origin of Species by Means of Natural Selection” mengkaitkan antara klasifikasi dan evolusi.

Dasar pemikiran Darwin adalah setiap makhluk hidup mengalami perubahan sehingga sifat/cirinya berbeda dengan sifat/ciri nenek moyangnya.

Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah dapat diketahui adanya hubungan filogenik antar makhluk hidup yang berada dalam satu kelompok.

Selain itu, banyak informasi yang dapat diperoleh, misalnya anggota kelompok dapat ditambah dengan mudah dan kebanyakan makhluk hidup dalam kelompok memiliki ciri dasar yang diturunkan.

Carolus Linnaeus (1707-1778), sarjana kedokteran dari Swedia yang sangat besar perhatiannya terhadap bidang botani, menganut sistem klasifikasi buatan.

Linnaeus menyatakan bahwa makhluk hidup yang memiliki persamaan paling banyak digolongkan dalam tingkatan yang sama, mengenal adanya tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang disebut takson. Anggota-anggota dalam tingkatan takson yang semakin tinggi mempunyai persamaan semakin sedikit.

Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka semakin banyak persamaannya. Umumnya kelompok (takson) dari tinggi ke rendah adalah sebagai berikut:
  1. Kingdom (Dunia)
  2. Phylum (Filum) atau Division (Divisi)
  3. Classis (Kelas)
  4. Ordo (Bangsa)
  5. Familia (Suku)
  6. Genus (Marga)
  7. Species (Spesies/Jenis)

Berikut ini adalah Tabel tentang contoh klasifikasi pada tumbuhan dan hewan.
Klasifikasi tumbuhan dan hewan
Tabel: Klasifikasi tumbuhan dan hewan

Baca juga: Contoh Kunci Determinasi