26 September 2016

Pengertian dan Contoh Proses Kemosintesis beserta Persamaan Reaksi Kimia Kemosintesis

Berikut adalah pembahasan tentang kemosintesis yang meliputi pengertian kemosintesis, contoh kemosintesis, reaksi kimia kemosintesis, proses kemosintesis, reaksi kemosintesis, proses terjadinya kemosintesis, hasil reaksi kemosintesis, hasil kemosintesis, hasil proses kemosintesis.

Pengertian kemosintesis

Cahaya digunakan sebagai sumber energi untuk memecah molekul air. Elektron yang dihasilkan digunakan dalam proses transport elektron yang menghasilkan NADPH dan ATP.

Senyawa NADH dan ATP ini digunakan untuk sintesis gula (selanjutnya diubah menjadi amilum) yang akan digunakan sebagai cadangan makanan oleh tumbuhan. Jadi, energi cahaya diubah menjadi energi yang tersimpan dalam bentuk ikatan kimia.

Sumber energi tidak hanya cahaya. Beberapa mikroorganisme ada yang dapat memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi senyawa kimia. Misalnya bakteri belerang (Begiota, Thiotrix), bakteri nitrit (Nitrosomonas), bakteri nitrat (Nitrosobacter), dan bakteri besi (Cladotrix).

Bakteri belerang mengoksidasikan H2S untuk memperoleh energi. Selanjutnya energi yang diperoleh digunakan untuk melakukan asimilasi C. Proses penyusunan bahan organik itu menggunakan energi pemecahan senyawa kimia, maka disebut kemosintesis.
Kemosintesis adalah proses yang digunakan organisme tertentu untuk memperoleh energi untuk produksi pangan, mirip dengan fotosintesis, tetapi tanpa menggunakan sinar matahari.

Reaksi Kimia Proses Kemosintesis

Perhatikan reaksi proses kemosintesis berikut:
2H2S + O2 → 2 H2O + 2 S + energi
Energi yang diperoleh lebih kecil jumlahnya daripada yang dihasilkan dari cahaya. Energi tersebut digunakan untuk fiksasi CO2 menjadi karbohidrat. Dengan demikian, reaksi selengkapnya adalah:
CO2 + 2 H2→ CH2O + 2S + H2O
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara mengoksidasi  Fe2+ menjadi Fe3+. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus mengoksidasi NH4+ untuk memperoleh energi dengan reaksi berikut ini:
(NH4)2 CO3 + 3 O2 → 2 HNO2 + CO2 + 3H2O + Energi
Demikian pula bakteri Nitrobacter melakukan kemosintesis untuk menghasilkan energi dengan reaksi sebagai berikut:
Ca (NO2)2 + O2 → Ca (NO3)2 + Energi
Bakteri di atas dapat melakukan asimilasi C. Kemampuan ini dapat dibuktikan dengan memelihara bakteri tersebut dan memberikan zat-zat anorganik saja, ternyata bakteri tersebut dapat hidup dan berkembang.

Apakah CO2 di alam akan habis karena dipakai tumbuhan untuk asimilasi C? 

Tentu saja jawabannya tidak. CO2 yang terpakai untuk asimilasi tumbuhan dan makhluk hidup fotosintetik lainnya diganti dengan CO2 dari pernapasan semua makhluk hidup, hasil pembakaran bahan-bahan organik, kegiatan gunung api, dan aktivitas makhluk hidup lainnya.