5 Oktober 2016

Pengertian Meiosis, Ciri-ciri dan Tahapan Proses Pembelahan Sel Secara Meiosis

Berikut ini adalah pembahasan tentang meiosis yang meliputi pengertian Pembelahan meiosis, ciri ciri pembelahan meiosis, proses Pembelahan meiosis, tahapan Pembelahan meiosis, fase Pembelahan meiosis, pengertian meiosis, pembelahan sel meiosis, tahapan meiosis, fases meiosis, pembelahan sel secara meiosis, urutan pembelahan meiosis.

Pengertian Pembelahan Meiosis

Pada makhluk hidup bersel eukariotik terdapat dua macam reproduksi sel, yaitu mitosis dan meiosis. Apakah yang dimaksud dengan pembelahan sel secara meiosis?
Pengertian Meiosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin dari organisme yang mengadakan reproduksi secara generatif atau seksual. 
Pada dasarnya meiosis terdiri atas sekali duplikasi kromosom (DNA) yang dikuti oleh dua kali pembelahan (tanpa replikasi DNA), sehingga pada akhirnya dihasilkan sel-sel haploid.

Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap melalui interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II (lihat Gambar di bawah ini)
Tahapan Proses Pembelahan Meiosis I dan II.
Gambar: Tahapan Proses Pembelahan Meiosis I dan II.

Tahapan Proses Pembelahan Sel secara Meiosis

Pembelahan secara meiosis melalui beberapa tahapan sebagaimana berikut;

1. Meiosis I

Meiosis I, fase-fasenya meliputi :

a. Profase I

Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut :
  1. Leptonema: benang-benang kromatin menjadi kromosom.
  2. Zigonema: kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
  3. Pakinema: setiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
  4. Diplonema: sentrosom membentuk dua sentriol yang masingmasing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak kea rah kutub yang berlawanan. Membran inti dan nukleolus hilang.

Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.

b. Metafase I

Tetrad berkumpul di bidang ekuator.

c. Anafase I

Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.

d. Telofase I

Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleous muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah sehingga terbentuk 4 kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul kembali; sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.

2. Meiosis II

Meiosis II, fase-fasenya meliputi :

a. Profase II

Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.

b. Metafase II

Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan sentromer.

c. Anafase II

Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid kembali. Bersamaan dengan itu membrane inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.

Pada pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan. Antara pertama dan meiosis kedua tidak terdapat interfase. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meiosis dapat disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosomnya.

Hewan dan tumbuhan mengalami meiosis dan mitosis. Pada hewan, fase diploid lebih dominan dibanding fase haploid. Pada tumbuhan lumut, dan fungi, fase haploid lebih dominan dibanding fase diploid.

Pada tumbuhan berpembuluh seperti paku-pakuan, tumbuhan berbiji terbuka maupun tertutup, fase diploid lebih dominan dibandingkan dengan fase haploid. Pada sel tumbuhan, fase haploid disebut generasi gametofit dan fase diploid disebut generasi sporofit.

Pada sel tumbuhan, sebelum pembentukan gamet didahului dengan proses meiosis menghasilkan megaspora atau mikrospora.

Sebagai akibatnya terjadinya pengurangan jumlah kromosom menjadi setengahnya selama proses ini. Spora tersebut selanjutnya mengalami mitosis membentuk gamet. Semua fase haploid ini dari spora hingga gamet disebut generasi gametofit.

Meiosis memegang peran penting dalam pembentukan sel kelamin/gamet dalam kelenjar kelamin (gonad), yang pada hewan jantan terjadi di testis dan pada hewan betina terjadi di ovarium.

Pada tumbuhan berbiji, meiosis terjadi pada kepala sari dan kandung lembaga. Pada tumbuhan lumut, meiosis terjadi di sporangiumnya. Dengan demikian sekarang kita telah mengetahui bahwa pada paku meiosis terjadi di sporangiumnya.

Kita juga mengenal bahwa spora yang terbentuk pada tumbuhan berspora sifatnya haploid, mengapa?Pada tumbuhan spermatophyta, yaitu tumbuhan bunga (Anthophyta) atau angiospermae, benang sari terdiri atas kepala sari (anter) dan tangkai sari (filamen).

Gamet jantan (serbuk sari) dibentuk di kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat ruang serbuk sari yang jumlahnya tergantung spesiesnya. Di tiap ruang ini terdapat sejumlah sel induk, yaitu mikrosporosit (2n) yang kemudian membelah secara meiosis sehingga terbentuk empat mikrospora.

Setiap sel mikrospora menjadi berkembang dewasa membentuk serbuk sari. Tiap serbuk sari mengandung 1 sel tabung dan 1 inti generatif yang siap membuahi. Peristiwa pembentukan gamet jantan di atas disebut mikrosporogenesis.

Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik dan ovarium yang berisi bakal biji (ovulum). Di ovarium terdapat sel induk (megasporosit) yang bersifat diploid. Setelah membelah secara meiosis terbentuklah empat sel.

Namun, hanya satu yang bertahan menjadi megaspora sedangkan tiga yang lain mengalami degerasi. Inti sel megaspora kemudian membelah menjadi dua, membelah lagi menjadi empat, membelah lagi sehingga terdapat delapan inti haploid.

Selanjutnya, tiga inti berada di dekat pintu bakal biji (mikropile), yaitu dua sebagai sinegrid (pengiring) dan satu di tengah diapit sinegid sebagai ovum. Tiga inti lain berada di tempat yang berlawanan dengan mikropile sebagai antipoda. Dua inti bergabung di tengah sebagai inti kandung lembaga sekunder.

Pada perkembangan berikutnya bagian ini siap untuk dibuahi. Pembuahan yang terjadi akan menghasilkan zigot bersifat diploid dan endospermae bersifat triploid.

Baca juga: Proses Pembelahan Mitosis