1. Bakteriofage
Bakteriofage yaitu virus yang menginfeksi atau menyerang bakteri, ditemukan secara terpisah oleh F.W.Twort di Inggris (1915) dan oleh Felix dâherelle di institute Pasteur Paris (1917)
2. Lisogenik
Lisogenik adalah salah satu tahapan dalam daur replikasi virus, dimana daur ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Jika virus memiliki kekebalan yang tinggi, Bahan inti virus akan melebur dengan DNA bakteri dan membentuk prophage
- Ketika virus melakukan pembelahan, maka prophage tersebut akan ikut mengganda dan seterusnya.
- Suatu ketika prophage tersebut dapat keuar dari tubuh bakteri dan masuk ke daur litik.
3. Litik
Litik adalah salah satu daur dalam replikasi virus, dimana daur ini memiliki tahapan sebagai berikut:
Tahapan reproduksi virus dalam tahap ini secara umum dilakukan dalam tujuh langkah, yaitu:
- Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang sesuai.
- Penetrasi (injeksi)dari virion atau asam nukelat virus ke dalam sel inang.
- Tahap awal replikasi dari asam nukleat virus, dalam peristiwa ini mesin bioseintesa sel inang diambil alih untuk memulai sintesa asam nukleat virus, enzim-enzim spesifik virus mulai dihasilkan dalam tahap ini.disebut tahaf Eclipse.
- Replikasi dari asam nukleat virus
- Sintesa dari protein sub unit dari mantel virus
- Perakitan dari asam nukleat dan protein sub unit (dan komponen membran pada virus bermembran) kedalam partikel virus.
- Pelapasan partikel virus yang matang dari sel (lisis). Â
4. Virion
Virion adalah asam nukleat yang dikelilingi oleh protein
5. Retrovirus
Retrovirus adalah virus RNA rantai tunggal.
6. Plaque Assay
Salah satu prosedur yang paling penting dalam virologi adalah mengukur virus titer - konsentrasi virus dalam sampel. Pendekatan yang digunakan secara luas untuk menentukan jumlah virus menular adalah uji plak (Plaque assay). Teknik ini pertama kali dikembangkan untuk menghitung titer saham bakteriofag. Renato Dulbecco dimodifikasi prosedur ini pada tahun 1952 untuk digunakan dalam virologi hewan, dan sejak saat itu telah digunakan untuk penentuan handal dari titer dari banyak virus yang berbeda.
7. Reovirus
Reovirus merupakan virus yang berukuran antara 60 - 80 nm, mengandung double-stranded RNA dengan struktur simetri kubikal, terdiri dari 10 - 12 segmen. Virus yang ikosahendral ini mempunyai kapsid dengan banyak lapisan (inner dan outer capsid). Virus ini tahan terhadap eter. Rotavirus yang mempunyai bentuk seperti roda dapat menimbulkan penyakit gastroenteritis infantile pada manusia. Sedangkan Orbivirus yang merupakan subgroup kelompok virus ini dapat menyebabkan lidah biru bluetongue disease) pada sapid an biri - biri.
8. Virus lamda
Penelitian pada fage yang menyerang bakteri Escherecia coli menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut sebagai daur litik. Sedang virus lamda tidak mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut daur lisogenik. Dalam kasus demikian, bakteri masih dapat hidup dan berreproduksi. Suatu saat kelak DNA virus akan menyerangnya dari dalam.Â
9. Zoonosis
Zoonosis adalah penyakit hewan yang secara alami dapat menular ke manusia atau sebaliknya. Zoonosis sendiri berasal dari bahasa yunani âZoonâ yang artinya hewan dan âNosonâ yang artinya penyakit. Kemunculan penyakit-penyakit zoonosis tersebut dipicu oleh iklim, faktor kepadatan populasi yang mempengaruhi induk semang, pathogen atau vector serta perubahan habitat hidup hewan.
10. Interferon
Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.
11. Reverse transkriptase
Reverse transcriptase (RT) adalah enzim yang digunakan untuk menghasilkan DNA komplementer (cDNA) dari template RNA, sebuah proses yang disebut transkripsi terbalik. Hal ini terutama terkait dengan retrovirus. Namun, non-retrovirus juga menggunakan RT (misalnya, virus hepatitis B, anggota dari Hepadnaviridae, yang virus dsDNA-RT, sementara retrovirus virus ssRNA). RT inhibitor secara luas digunakan sebagai obat antiretroviral. kegiatan RT juga terkait dengan replikasi kromosom berakhir (telomerase) dan beberapa unsur genetik bergerak (retrotransposon).
Retroviral RT memiliki tiga kegiatan biokimia berurutan:
(A) aktivitas polimerase DNA RNA-dependent,
(B) ribonuklease H, dan
(C) aktivitas DNA polimerase DNA-dependent.
Kegiatan ini digunakan oleh retrovirus untuk mengkonversi RNA genom untai tunggal menjadi cDNA beruntai ganda yang dapat mengintegrasikan ke dalam genom inang, berpotensi menghasilkan infeksi jangka panjang yang bisa sangat sulit untuk memberantas. Urutan yang sama dari reaksi secara luas digunakan di laboratorium untuk mengkonversi RNA ke DNA untuk digunakan dalam kloning molekuler, RNA sequencing, polymerase chain reaction (PCR), atau analisis genom.
12. Virus onkogenik
Virus onkogenik adalah virus yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang mempengaruhi proses onkogenesis. Onkogenesis adalah hasil akumulasi berbagai perubahan genetik yang mengubah ekspresi atau fungsi protein yang penting dalam pengendalian pertumbuhan dan pembelahan sel
13. Provirus
Provirus adalah DNA sel inang yang telah disisipi oleh gen virus. Khusus untuk sel inang yang telah disisipi bakterifage disebut profage.
14. Nukleokapsid
Nukleokapsid adalah suatu kelompok protein asam nukleat yang mewakili bentuk bungkus gen virus. Istilah ini biasanya digunakan dalam kasus diamana nukleokapsid adalah substruktur dari kelompok partikel virus yang lebih banyak.
15. Virus HIV
Pengertian HIV dan AIDS. Share: HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
Pembahasan tentang virus HIV silakan baca disini: Penyakit Infeksi HIV/AIDS: Pengertian, Penyebab, Penularan, Pencegahan dan Pengobatannya
16. AdenovirusÂ
Adenovirus adalah grup virus yang dapat menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran napas. Hingga kini, sudah ada sekitar 40 jenis adenovirus yang telah dikenali.