Klasifikasi Tanaman Sirsak (Annona muricata)
Klasifikasi tanaman sirsak (Annona muricata) menurut Syamsuhidayat dan Hutapea (1991) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Orde : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Marga : Annona
Species : Annona muricata
Gambar: Pohon dan daun sirsak (Annona muricata) (Dalimartha, 2003).Â
Morfologi Tanaman Sirsak (Annona muricata)
Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar (Dalimartha, 2003).
Memiliki daun berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing daun ujung daun tumpul (obtusus) (Triastuti, 2006).
a. Daun
Tanaman sirsak memiliki daun berwarna hijau mudah dan tua dengan panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm, berbentuk bulat telur, ujung lancip dan ada juga yang tumpul, daun bagian atas mengkilap hujai dan gundul kusam di bagian bawah daun. Daun tanaman sirsak ini memiliki bau yang sangat menyengat dengan tangkai 3-10 mm.
b. Bunga
Tanaman sirsak memiliki bungkai tunggal dan memiliki berbagai macam putik sehingga di disebut berpistil majemuk. Mahkota bunga berjumlah 6 sepalum terdiri 2 lingkaran, berbentuk segitiga, tebal dan kaku, berwarna kuning keputihan dan setelah tua akan mekar dan menjadi buah .
c. Buah
Tanaman sirsak memiliki buah berwarna hijau kekuningan jika mulai matang dan hijau muda ketika masih mudah atau mentil. Bentuk buah sirsak oval dan juga yang loncong, dengan strukut kulit berduri kehitaman dan tidak terlalu tajam. Bagian dalam buah ini lembek, berwarna putih dan memiliki biji berwarna kehitaman.
d. Biji
Tanaman sirsak memiliki biji kehitaman atau coklat berbentuk bulat dan lonjong dengan panang 16,8 mmdan lebar 9,6 mm. Memiliki jumlah yang sangat bervariasi mecapi 20-70 butir biji secara normalnya. Jika biji berwarna putih kecoklatan berarti biji tersebut tidaklah normal.
Tanaman Sirsak (Annona muricata) Sebagai Tanaman Obat
Tanaman sirsak diklasifikasikan berasal dari kingdom Plantae, dari superdivisi Spermatophyta, divisi Magnoliophyta. Kelas dari tanaman ini adalah Magnoliopsida dengan subkelas Magnoliidae. Sirsak berasal dari ordo Magnoliales, dari famili Annonaceae. Genus dari tanaman ini adalah Annona dan spesiesnya adalah Annona muricata. Sirsak dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis (Albert et al, 1994). Buah sirsak memiliki bentuk hepar yang dikelilingi oleh sesuatu yang berbentuk seperti duri yang tumpul, kulit buah sirsak berwarna hijau tua. Sirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman (pH) antara 5-7. Tanah yang sesuai adalah tanah agak asam sampai agak alkalis, namun yang memiliki bahan organik yang
tinggi. Tumbuh subur di ketinggian antara 100-300 mdpl (di atas permukaan laut). Suhu udara yang sesuai antara 22-32 derajat Celcius dengan curah hujan antara 1.500-3.000 mm/tahun. Lokasi yang disenangi tanaman sirsak diantaranya lahan yang terbuka, tidak ada naungan, dan tidak ada kabut.
Tanaman sirsak memerlukan sinar matahari antara 50-70%. Seluruh bagian tanaman sirsak dapat digunakan sebagai obat tradisional, termasuk kulit kayu, daun, akar, buah, dan biji. Buah sirsak umumnya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh cacing dan parasit, mengobati demam, meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui, dan untuk diare dan disentri.
Biji yang dihancurkan dapat digunakan sebagai vermifug dan antelmintik terhadap internal dan eksternal parasit dan cacing (Thompsond, 1994). Bagian lain pada tanaman sirsak yang terkenal dapat digunakan sebagai obat- obatan adalah daun. Daun sirsak banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal seperti untuk penyakit kulit, rematik, batuk dan flu, serta antikanker dan hipertensi. Daun sirsak biasa dikonsumsi dalam bentuk teh. Teh daun sirsak digunakan sebagai obat radang selaput lendir hidung. Rebusan daun sirsak juga efektif digunakan untuk kutu rambut dan kutu busuk. Daun segar yang dihaluskan mampu membantu penyembuhan luka pada kulit. Penduduk di beberapa negara seperti Brazil dan Peru diketahui menggunakan daun sirsak sebagai obat diabetes (Mahendra, 2005).
Menurut Retnani (2011), daun sirsak mengandung flavonoid, alkaloid, asam lemak, fitosterol, mirisil alkohol dan anonol. Senyawa pada daun sirsak yang diduga memiliki khasiat antidiabetes adalah senyawa alkaloid dan flavonoid. Senyawa flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah, dan biji. Kebanyakan flavonoid berada di dalam tumbuh-tumbuhan kecuali alga. Penyebaran jenis flavonoid pada golongan tumbuhan yaitu pada Angiospermae, klorofita, fungi, bryophyta (Mahendra, 2005).
Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) berasal dari bahasa Belanda, yakni zuurzak, berarti kantong asam. Daun sirsak banyak digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain penyakit asma di Andes Peru, diabetes dan kejang di Amozania Peru (Dewi, 2007).
Senyawa dalam daun sirsak antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur tumbuh. Masyarakat Indonesia menggunakan daun sirsak sebagai obat herbal untuk mengobati penyakit kanker, yaitu dengan cara meminum air rebusan daun sirsak segar. Air rebusan daun sirsak segar dapat menimbulkan efek panas seperti pada kemoterapi, namun air rebusan daun sirsak ini hanya membunuh sel-sel yang abnormal (kanker) dan membiarkan sel-sel normal tetap tumbuh. Hal ini berbeda dengan efek yang ditimbulkan pada pengobatan kemoterapi, dimana pengobatan kemoterapi ini tidak saja membunuh sel-sel abnormal (kanker) tetapi sel-sel yang normal pun ikut mati (Ganiswarna,1995).