Hukum Mersenne
Mersenne, seorang fisikawan berkebangsaan Perancis, membuat alat untuk menyelidiki hubungan antara frekuensi dengan tinggi nada. Alat percobaannya dinamakan sonometer.Mersenne mencoba sonometer dengan penampang kawat yang berbeda-beda dan panjang tumpuan kawat yang bermacam-macam.
Gambar: Sonometer |
Bunyi Hukum Mersenne
Dari hasil penelitiannya, Mersenne menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulannya dikenal sebagai hukum Mersenne yang bunyinya sebagai berikut.1) Semakin panjang jarak tumpuan senar, frekuensi senar makin rendah. Dengan demikian, frekuensi senar berbanding terbalik dengan panjang tumpuan senar.
2) Semakin besar luas penampang senar, frekuensi senar makin rendah sehingga frekuensi senar berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar.
3) Semakin besar tegangan senar, frekuensi senar semakin besar. Dengan demikian, frekuensi senar berbanding lurus dengan akar tegangan senar.
4) Semakin besar massa jenis senar, frekuensi senar semakin kecil. Dengan demikian, frekuensi senar berbanding terbalik dengan akar massa jenis.
Rumus Hukum Mersenne
Secara matematis, hukum Mersenne dapat dirumuskan sebagai berikut.Keterangan:
l : panjang senar (m)
F : gaya tegangan senar (N)
A : luas penampang senar (m2)
ρ : massa jenis senar (kg/m3)
Untuk membantumu memahami hukum Mersenne, pelajarilah contoh soal berikut!
Contoh Soal Hukum Mersenne
Seutas senar panjangnya 50 cm. Ketika senar tersebut dipetik, senar menghasilkan frekuensi 160 Hz. Tentukan frekuensi senar dari bahan yang sama yang panjangnya 3 kali panjang senar tersebut jika tegangan senar keduanya sama besar!Penyelesaian:
Jadi, frekuensi senar yang panjangnya 3 kali panjang senar I adalah 480 Hz.