Pengertian Senyawa
Di alam raya, jarang ditemui unsur yang berdiri sendiri. Hampir seluruh zat terdiri dari dua atau lebih unsur, baik sebagai senyawa maupun campuran.Senyawa terbentuk dari dua atau lebih unsur yang bergabung. Oleh karena itu, senyawa ditulis dengan mencantumkan jenis unsur yang membentuknya.
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut.Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
Semua unsur yang menyusun senyawa akan dicantumkan jumlahnya. Senyawa ada yang berwujud padat, cair, maupun gas. Senyawa dapat berupa asam, basa, dan garam.
Penulisan rumus kimia senyawa
Setiap senyawa memiliki rumus kimia, yaitu rumus yang menyatakan banyaknya atom dari unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa.Dengan rumus kimia senyawa dapat diketahui, yaitu;
a. jenis unsur yang membentuk senyawa itu, dan
b. banyaknya atom tiap unsur yang menyusun senyawa tersebut.
Angka yang menyatakan banyaknya atom suatu unsur di dalam tiap molekul senyawa disebut angka indeks. Angka ini ditulis di belakang lambang unsur agak ke bawah (subcript).
Angka koefisien adalah banyaknya atom suatu unsur atau molekul senyawa yang ditulis di depan rumus kimia senyawa atau lambang atom unsur tersebut.Angka koefisien digunakan untuk menyetarakan jumlah atom suatu unsur yang terlibat dalam reaksi kimia. Nilai satu untuk angka indeks dan angka koefisien tidak ditulis.
Rumus Molekul Senyawa
Secara umum, rumus molekul suatu senyawa ditulis sebagai berikut.nAxByCzA, B, dan C = lambang unsur penyusun senyawa
x, y, dan z = angka indeks
n = koefisien
Cara Penulisan Rumus Molekul Senyawa
Berikut ini adalah contoh-contoh penulisan rumus molekul.1. Unsur karbon (C) dan unsur oksigen (O) dapat membentuk senyawa karbon monoksida (CO) dan senyawa karbon dioksida (CO2).
Rumus molekul karbon monoksida (CO), artinya tiap molekul senyawa karbon monoksida terdiri dari 1 atom karbon dan 1 atom oksigen.
Rumus molekul senyawa karbon dioksida adalah CO2, artinya tiap molekul senyawa karbon dioksida terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
2. Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4, berarti tiap molekul asam sulfat terdiri dari 2 atom hidrogen (H), 1 atom belerang atau sulfur (S), dan 4 atom oksigen (O).
3. Jika tertulis rumus kimia senyawa kalsium hidroksida yang terlibat dalam reaksi adalah 5Ca(OH)2, artinya terdapat 5 molekul kalsium hidroksida.
Tiap molekulnya terdiri atas 1 atom kalsium (Ca), 2 atom oksigen (O), dan 2 atom hidrogen (H). Jumlah seluruh atom pada senyawa itu adalah 5{1 + (1 x 2) + (1 x 2)} = 25 atom.
4. Tiap molekul kapur terdiri atas 1 atom kalsium (Ca), 1 atom karbon (C), dan 3 atom oksigen (O) sehingga rumus molekul kapur adalah CaCO3.
5. Rumus kimia cuka adalah (CH3COOH), artinya tiap molekul asam cuka terdiri dari 2 atom karbon (C), 4 atom hidrogen (H), dan 2 atom oksigen (O). Jadi, jumlah atomnya adalah 8.
6. Suatu senyawa antara unsur kalium (K), belerang (S), dan oksigen (O) dalam reaksi ditulis 5KxSyOz. Jika jumlah atom seluruhnya ada 30 atom, banyaknya atom K adalah 2 kali banyaknya atom S, dan banyaknya atom O adalah 2 kali lebih banyak dari atom S maka rumus molekul senyawa itu dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
5(x + y + z) = 30 maka x + y + z = 6 ………………………. (1)
Atom K = 2 kali atom S maka x = 2y ……………………… (2)
Atom O adalah 2 lebihnya dari atom S maka y + 2 = z ….… (3)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh
x + y + z = 6
2x + y + z = 6
3y + z = 6 ………………… (4)
Kemudian, persamaan (4) dan (3) diperoleh
sehingga x dapat dihitung dengan persamaan (2)
x = 2y
x = 2(1)
x = 2
dan z dapat dihitung dari persamaan (3)
y + 2 = z
1 + 2 = z
z = 3
Jadi, rumus molekul yang benar adalah K2SO3.
Menentukan Nama Senyawa dari Rumus Kimia
Penyebutan nama senyawa kimia harus memerhatikan unsur-unsur yang membentuk senyawa itu. Penulisan suatu senyawa juga harus memerhatikan jenis unsur pembentuknya.Pada umumnya, unsur logam (metal) ditulis di muka, sedangkan unsur nonlogam ditulis di belakang rumus kimia itu. Contohnya, besi dengan oksigen ditulis Fe2O3.
Unsur oksigen biasanya selalu ditulis di bagian belakang rumus, misalnya air ditulis H2O dan nitrogen oksida ditulis NO2. Pemberian nama senyawa juga tergantung pada jenis unsur pembentuknya.
Senyawa dengan unsur oksigen disebut oksida. Nama senyawa yang dibentuk dari unsur logam dengan unsur nonlogam menggunakan akhiran ida.
Unsur yang terbentuk dari dua unsur nonlogam maka nama senyawa disebutkan jumlah atomnya dengan angka latin (mono, di, tri, tetra, penta) dan diberi akhiran ida.
Tabel: Istilah Angka dalam Bahasa Yunani |
Indeks satu pada unsur pertama tidak perlu disebutkan.
Contoh
NO = nitrogen monoksida
N2O4 = dinitrogen tetraoksida
CS2 = karbon disulfida
CO2 = karbon dioksida
Ketentuan pemberian nama senyawa di atas memudahkan dalam menuliskan rumus kimia senyawa jika telah mengetahui nama senyawanya.
Contoh
dinitrogen trioksida = N2O3
kalium iodida = KI