a. Struktur Molekul Zat padat
Sifat zat padat adalah memiliki bentuk dan volume yang tetap dan tidak tergantung tempat benda itu berada. Hal ini disebabkan molekul-molekul zat padat:1) tersusun teratur dan letaknya saling berdekatan;
2) di antara molekul-molekul zat padat terdapat gaya tarik menarik yang sangat kuat sehingga molekul-molekul zat padat akan sangat sulit dicerai-beraikan;
3) gerakan molekul-molekul zat padat hanya terbatas pada gerak bergetar dan berputar di tempatnya.
Coba kamu tekan batu, lilin mainan, dan karet penghapus dengan ibu jarimu. Apa yang terjadi pada benda-benda itu selama ditekan dan setelah tekanannya dilepaskan?
Ternyata, bentuk batu tetap, tidak terpengaruh oleh tekanan ibu jarimu, karet penghapus akan berubah sedikit pada waktu ditekan, tetapi segera kembali ke bentuk semula setelah tekanan dilepaskan, dan lilin mainan berubah bentuknya setelah tekanan dilepaskan.
Jadi, karet penghapus mempunyai kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah mendapat pengaruh dari luar. Kemampuan ini disebut elastisitas (kekenyalan) benda.
Benda yang elastisitasnya besar disebut benda elastis, misalnya karet dan plastik. Benda yang elastisitasnya sangat kecil, bahkan tidak memiliki elastisitas disebut benda tidak elastis, misalnya batu dan kayu.
Benda yang tidak elastis dapat dimunculkan elastisitasnya dengan cara membentuk benda itu. Besi tidak elastis, tetapi jika dibentuk melengkung atau dibuat menjadi spiral akan muncul elastisitasnya, contohnya besi pada per mobil.
Tabel: Perbedaan Susunan Moleku Zat Padat, Cair dan Gas |
b. Struktur Molekul Zat cair
Sifat zat cair adalah mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya berubah-ubah menurut tempatnya. Sifat ini disebabkan molekul-molekul zat cair:1) kurang teratur dan letaknya relatif berdekatan, meskipun tidak sedekat jarak antarmolekul zat padat;
2) gaya tarik antarmolekulnya masih cukup kuat, meskipun tidak sekuat zat padat;
3) gerakan molekul-molekulnya lebih bebas dibandingkan dengan gerakan molekul-molekul zat padat sehingga dapat dengan mudah berpindah-pindah tempat di antara molekul-molekul yang lain, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya.
Oleh karena gaya tarik antarmolekul zat cair kurang kuat, ke dalam zat cair dapat dimasukkan benda lain, misalnya batu tenggelam dalam air. Jika ada benda lain yang masuk ke dalam zat cair maka zat cair itu akan memberi reaksi dengan cara menekan benda itu dari segala arah.
Akibatnya, berat benda di dalam zat cair akan berkurang dibandingkan beratnya di udara. Dikatakan bahwa zat cair mempunyai tekanan hidrostatis.
c. Struktur Molekul Zat Gas
Sifat gas adalah mempunyai bentuk dan volume yang berubahubah menurut tempatnya. Udara di ruang terbuka mempunyai bentuk dan volume yang tidak jelas, tetapi di dalam ban mobil atau ban sepeda mempunyai bentuk dan volume sesuai bentuk ban.Hal ini disebabkan molekul-molekul gas:
- susunannya sangat tidak teratur, jarak antarmolekulnya sangat berjauhan dibandingkan dengan besar molekul itu sendiri;
- interaksi antarmolekul sangat kecil sebagai akibat dari gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kecil;
- gerakan molekul-molekulnya sangat bebas, gas akan segera mengisi ruangan tempatnya berada.
Gas dapat dimampatkan sehingga ruang antarmolekulnya dipersempit. Namun, molekul-molekul gas itu berusaha untuk kembali ke keadaan semula sehingga gas memberi tekanan terhadap tempatnya.
Jika udara dipompa ke dalam ban maka ban menjadi keras karena tekanan udara yang dimasukkan tersebut.
Perubahan wujud zat diakibatkan oleh perubahan gerak molekul. Masih ingatkah kamu, bagaimana pergerakan molekul zat padat? Jika dipanaskan, gerakan molekul-molekul zat padat akan bertambah bebas sehingga jarak antarmolekulnya juga bertambah.
Karena jarak antarmolekulnya bertambah maka volume zat padat itu bertambah. Itu dikatakan bahwa zat padat mengalami pemuaian.
Jika pemanasan diteruskan, bentuk benda padat berubah menjadi cair. Dalam kondisi ini, molekul-molekul bebas bergerak, namun tidak bebas meninggalkan kelompoknya.
Gerakan molekul akan bertambah kuat jika pemanasan diteruskan. Jarak antarmolekul juga akan bertambah. Selanjutnya, molekul dapat meninggalkan kelompoknya sehingga terjadi peristiwa penguapan.