Pemanfaatan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
Adakalanya kalor perlu dipindahkan, tetapi tidak jarang kita berkepentingan agar kalor dapat diisolasi supaya awet dan digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.a. Termos Air: Bagaimana termos menyimpan panas?
Kamu pasti sudah mengenal termos untuk menyimpan air panas. Agar air tetap awet panasnya, air harus diisolasi.Caranya, tabung termos bagian dalam yang merupakan tempat menyimpan air, permukaannya dibuat mengkilap sehingga tidak menyerap kalor.
Selain itu, agar kalor tidak berpindah secara konduksi dan konveksi maka antara bagian tabung dalam dan tabung bagian luar dibuat hampa udara. Dengan demikian, kalor tidak akan keluar dari termos tersebut.
Gambar: Skema Termos Panas |
b. Memasak Air: Bagaimana panasnya api dapat memanaskan air di dalam panci?
Mengapa panci dibuat dari logam? Logam mudah sekali menghantarkan kalor. Kalor dari api akan sampai ke panci dengan radiasi dan konduksi sehingga terjadi konduksi kalor hingga ke air oleh logam panci.Selanjutnya, kalor menyentuh molekul-molekul air dan air. Kalor ini akan dipindahkan ke seluruh bagian air dengan cara konveksi. Dengan demikian, kalor akan merata ke seluruh bagian air.
c. Menyetrika: Bagaimana setrika memanaskan kain?
Setrika dipanaskan oleh sumber panas berupa kumparan yang dialiri arus listrik. Kumparan akan memanaskan logam setrika dengan cara konduksi.Logam setrika yang panas, saat digunakan akan menyentuh molekul-molekul kain. Dengan konduksi dan radiasi, kain yang kusut akan menjadi halus karena diratakan oleh panas dari setrika.
Baca selengkapnya: 3 Cara Perpindahan kalor (Panas) beserta contohnya