12 Agustus 2016

Pola Interaksi Antar Komponen Biotik dalam Ekosistem

Berikt ini adalah pembahasan tentang Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik, interaksi antar komponen ekosistem, interaksi antar komponen biotik, komponen biotik dalam ekosistem.

Hubungan Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik dalam Ekosistem

Tahukah kamu, mengapa organisme-organisme yang ada pada suatu lingkungan harus berinteraksi? Interaksi yang terjadi pada suatu ekosistem pada dasarnya terjadi karena faktor kebutuhan energi setiap organisme yang hidup dalam ekosistem itu.

Kebutuhan energi itu dapat dipenuhi jika masing-masing organisme mendapatkan zat-zat makanan. Namun, tidak semua organisme di alam semesta ini dapat menyediakan atau membuat makanannya sendiri, kecuali tumbuhan hijau.

Karbohidrat dan oksigen hasil fotosintesis menjadi sumber energi yang akan dimanfaatkan organisme lain yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Makanan tersebut diperoleh melalui proses makan dan dimakan.

Proses makan dan dimakan sebagai proses perpindahan materi/ zat makanan dan energi ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk. Bentuk tersebut di antaranya rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida makanan dan arus energi.
Pola Interaksi Antar Komponen Biotik dalam Ekosistem
Gambar: Pola Interaksi Antar Komponen Biotik dalam Ekosistem

1. Rantai Makanan

Rantai makanan merupakan proses makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam rantai tersebut, produsen yang diperankan oleh tumbuhan dimakan oleh herbivora (hewan pemakan tumbuhan). Selanjutnya herbivora akan dimakan oleh karnivora (hewan pemakan hewan) dan karnivora ini dapat dimakan lagi oleh karnivora yang lebih besar lagi.

Dalam urutan makan dan dimakan tersebut terjadi perpindahan energi dari tumbuhan sebagai produsen menuju herbivora sebagai konsumen tingkat pertama dan dari herbivora menuju karnivora sebagai konsumen tingkat kedua.

Jika konsumen tingkat kedua dimakan lagi oleh karnivora yang lebih besar maka karnivora ini berperan sebagai konsumen tingkat ketiga.

Energi bergerak dalam biosfer dalam bentuk energi yang kaya molekul yang pertama dihasilkan oleh produsen. Produsen dimakan oleh konsumen selanjutnya baik produsen maupun konsumen mendapatkan energi dari energi berbentuk molekul.

Energi dalam produsen dan konsumen yang sudah tidak digunakan, dilepaskan dan akan diuraikan oleh pengurai (decomposer)

2. Jaring-Jaring Makanan

Pada proses makan dan dimakan, hewan tidak hanya memakan satu jenis makanan dan hewan tidak hanya dimakan oleh satu jenis hewan lainnya. Tumbuhan sebagai produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis hewan saja.

Misalkan jagung selain dapat dimakan oleh ayam juga oleh burung. Berdasarkan fakta di atas, bahwa rantai makanan dapat berhubungan satu sama lain dan membentuk hubungan kompleks dan disebut jaring-jaring makanan.

3. Piramida Makanan

Dalam proses makan dan dimakan dari produsen ke konsumen terjadi perpindahan makanan dalam bentuk energi. Makanan dari produsen akan berpindah ke konsumen pertama sebagai bahan makanan bagi konsumen kedua dan sebagian terbuang ke lingkungan sebagai zat sisa.

Konsumen ketiga akan menerima makanan dan energi dari konsumen kedua. Sebagian energi akan dipindahkan ke konsumen ketiga dan sebagian terbuang ke lingkungan sebagai zat sisa.

Hal ini dapat dikatakan bahwa tiap tingkatan produsen, konsumen pertama, konsumen kedua sampai konsumen puncak mempunyai perbandingan jumlah makanan yang berbeda.

Karena terjadi perpindahan energi dengan produsen sebagai penghasil makanan pertama sampai konsumen puncak maka terjadi pengurangan makanan dan energi dari produsen.

Perbandingan jumlah makanan dari produsen sampai konsumen puncak digambarkan dalam bentuk piramida sehingga disebut piramida makanan.

Jadi, piramida makanan adalah suatu piramida yang menunjukkan jumlah makanan yang terkandung dalam produsen, konsumen pertama sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.

4. Arus Energi

Tumbuhan sebagai produsen menghasilkan makanan berasal dari energi cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Energi cahaya matahari berpindah menuju produsen dalam bentuk makanan berupa karbohidrat.

Jika tumbuhan dimakan oleh herbivora sebagai konsumen tingkat pertama maka energi yang terkandung dalam makanan akan berpindah dari produsen ke herbivor.

Setelah masuk dalam tubuh herbivor, energi kimia akan diubah menjadi energi panas dan gerak saat melakukan aktivitas dan sebagian tetap tersimpan dalam tubuh sebagai zat penyususun tubuh.

Energi yang terkandung dalam amilum tidak semua dimanfaatkan oleh herbivor, ada sebagian energi yang hilang sebagai panas dan sebagian sebagai zat sisa. Hal demikian juga terjadi pada perpindahan energi dari herbivor ke karnivor.

Dalam perpindahan energi tersebut selalu terjadi pengurangan energi. Perpindahan energi dari produsen ke konsumen ini disebut arus energi.